Penurunan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Melalui Terapi Tertawa

Authors

  • Khaerul Amri Author
  • Aziz Fahruji Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Author
  • Widya Nara Nazwa Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Author

DOI:

https://doi.org/10.35968/kg31fn70

Keywords:

Depresi, Terapi tertawa, Usia Lanjut

Abstract

Lansia mengharapkan kehidupan yang tenang dan damai, tetapi tidak semua mendapatkannya. Perubahan fisik dan mental serta kurangnya adaptasi terhadap stres dapat menyebabkan depresi. Terapi tertawa merupakan intervensi non-farmakologis yang dapat membantu menurunkan tingkat depresi dengan meningkatkan ekspresi kebahagiaan dan mengurangi stres. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan lansia dalam menerapkan terapi tertawa. Dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Makasar, kegiatan ini melibatkan 20 lansia dengan pendekatan quasi-eksperimental menggunakan desain pre-test dan post-test tanpa kelompok kontrol. Intervensi dilakukan dalam bentuk edukasi dan praktik terapi tertawa selama tiga minggu dengan frekuensi satu kali per minggu. Pengukuran tingkat depresi menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil analisis menunjukkan penurunan skor GDS 80% yang mengindikasikan berkurangnya tingkat depresi. Secara kualitatif, peserta melaporkan peningkatan suasana hati, rasa kebersamaan, dan motivasi untuk bersosialisasi. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terapi tertawa efektif dalam menurunkan depresi pada lansia dan perlu dikembangkan sebagai bagian dari program kesehatan mental komunitas.

 

Elderly individuals aspire to live a peaceful and serene life, but not all of them achieve this. Physical and mental changes, along with a lack of adaptation to stress, can lead to depression. Laughter therapy is a non-pharmacological intervention that can help reduce depression levels by enhancing expressions of happiness and reducing stress. This community service activity aims to improve the understanding and skills of the elderly in applying laughter therapy. Conducted in the working area of the Makasar District Public Health Center, this activity involved 20 elderly participants using a quasi-experimental approach with a pre-test and post-test design without a control group. The intervention was carried out in the form of education and laughter therapy practice over three weeks, with a frequency of once per week. Depression levels were measured using the Geriatric Depression Scale (GDS) before and after the intervention. The analysis results showed an 80% reduction in GDS scores, indicating a decrease in depression levels. Qualitatively, participants reported an improvement in mood, a sense of togetherness, and increased motivation to socialize. In conclusion, laughter therapy is effective in reducing depression among the elderly and should be developed as part of community mental health programs.

Downloads

Download data is not yet available.

Additional Files

Published

28-02-2025

How to Cite

Penurunan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Melalui Terapi Tertawa. (2025). Jurnal Bakti Dirgantara, 2(1), 20-26. https://doi.org/10.35968/kg31fn70