Hubungan Perilaku Bullying dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Remaja

Authors

  • Anggiat Sihol Author
  • Sri Hunun Widiastuti STIKes PGI Cikini Author
  • Sarti Oktarina Purba STIKes PGI Cikini Author
  • Santa Maria Pangaribuan STIKes PGI Cikini Author

DOI:

https://doi.org/10.35968/grbkre73

Keywords:

Bullying, Interaksi, Kemampuan, Sosial

Abstract

Bully yang artinya menggertak, orang yang mengganggu orang lain yang lebih lemah. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dimana dalam kegiatan ini saling mempengaruhi perilaku. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial pada remaja. Kole rasional dengan jumlah responden 188 yaitu siswa/I SMAN 24 Jakarta, menggunakan Analisa uji chi square. Perilaku bullying sebagian besar di SMAN 24 Jakarta adalah perilaku bullying dengan kategori tidak, kemampuan interaksi sosial Sebagian besar baik dan hasil chi square di dapatkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial dengan nilai significance 0,001, dengan nilai p-value = 0,005. Pada kategori umur menunjukkan mayoritas responden umur 16-18 tahun, yaitu kelompok remaja tengah yang mendominasi dengan persentase mencapai (66,5%). Selain itu, sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah perempuan dengan persentase (50,5%). Pada kategori perilaku bullying tidak (87,8%) dan pada kategori kemampuan interaksi sosial Sebagian besar baik (61,2%).

 

Bully which means to bully, a person who bullies others who are weaker. Social interaction is a reciprocal relationship that occurs between individuals with individuals, individuals with groups and groups with groups where in this activity they influence each other's behaviour. The purpose of the study was to determine the relationship between bullying behaviour and social interaction skills in adolescents. Rational colleges with a total of 188 respondents, namely students of SMAN 24 Jakarta, using chi square test analysis. Bullying behaviour mostly in SMAN 24 Jakarta is bullying behaviour with no category, social interaction ability is mostly good and the results of chi square obtained there is a significant relationship between bullying behaviour and social interaction ability with a significance value of 0.001, with a p-value = 0.005. The age category shows the majority of respondents aged 16-18 years, namely the middle adolescence group which dominates with a percentage reaching (66.5%). group dominates with a percentage reaching (66.5%). In addition, most of the respondents in this study were female with a percentage of (50.5%). At the category of bullying behaviour is not (87.8%) and in the category of social interaction skills, most of them are good (61.2%)

Downloads

Published

2025-01-31

How to Cite

Hubungan Perilaku Bullying dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Remaja. (2025). Jurnal Manajemen Kesehatan Dan Keperawatan, 1(4), 160-165. https://doi.org/10.35968/grbkre73

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.