Efektivitas Terapi Tertawa terhadap Tanda dan Gejala Risiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Gangguan Jiwa

Authors

  • Reyhan Fahrezi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Author
  • Nur Afni Wulandari Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Author
  • Aziz Fahruji Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Author

DOI:

https://doi.org/10.35968/n42k4678

Keywords:

Resiko Perilaku Kekerasan, Tanda Gejala, Terapi Tertawa

Abstract

Risiko perilaku kekerasan merupakan kondisi yang umum ditemukan pada pasien gangguan jiwa, yang ditandai dengan gejala verbal maupun fisik yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan sekitar. Salah satu intervensi non-farmakologis yang dapat digunakan untuk mengontrol emosi, khususnya kemarahan, adalah terapi tertawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap perubahan tanda dan gejala pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Desain penelitian menggunakan studi kasus deskriptif terhadap dua pasien yang memenuhi kriteria inklusi di Panti Bina Laras Harapan Sentosa II Jakarta Timur. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan berdasarkan sembilan indikator. Terapi tertawa diberikan sebanyak tiga sesi dalam tiga hari berturut-turut. Hasil menunjukkan bahwa sebelum intervensi, Responden I menunjukkan tiga tanda dan gejala, sedangkan Responden II menunjukkan empat gejala. Setelah intervensi, kedua responden mengalami penurunan menjadi dua gejala. Penurunan paling konsisten terjadi pada gejala verbal seperti nada suara tinggi dan bicara keras. Terapi tertawa terbukti memberikan pengaruh positif dalam menurunkan intensitas tanda dan gejala perilaku kekerasan. Efektivitas terapi ini diduga berkaitan dengan peningkatan hormon endorfin yang berperan dalam menurunkan ketegangan emosional dan meningkatkan kenyamanan psikologis pasien.

 

The risk of violent behavior is a common condition found in patients with mental disorders, characterized by verbal and physical symptoms that can harm themselves, others, or the surrounding environment. One of the non-pharmacological interventions that can be used to control emotions, especially anger, is laughter therapy. This study aims to determine the effect of laughter therapy on changes in signs and symptoms in patients at risk of violent behavior. The research design used a descriptive case study of two patients who met the inclusion criteria at Panti Bina Laras Harapan Sentosa II, East Jakarta. Data were collected using an observation sheet of signs and symptoms of risk of violent behavior based on nine indicators. Laughter therapy was given for three sessions in three consecutive days. The results showed that before the intervention, Respondent I showed three signs and symptoms, while Respondent II showed four symptoms. After the intervention, both respondents experienced a decrease to two symptoms. The most consistent decrease occurred in verbal symptoms such as high voice tone and loud speech. Laughter therapy was shown to have a positive influence in reducing the intensity of signs and symptoms of violent behavior. The effectiveness of this therapy is thought to be related to the increase in endorphins which play a role in reducing emotional tension and increasing the psychological comfort of patients.

Downloads

Published

2025-07-21

How to Cite

Efektivitas Terapi Tertawa terhadap Tanda dan Gejala Risiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Gangguan Jiwa. (2025). Jurnal Manajemen Kesehatan Dan Keperawatan, 2(2), 69-74. https://doi.org/10.35968/n42k4678

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1-10 of 25

You may also start an advanced similarity search for this article.