Peran Terapi Okupasi dalam Meningkatkan Motivasi Kerja pada Eks Psikotik: Studi Kasus di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Ngudi Rahayu Kendal

Authors

  • Wahyu Puji Khoiriyah UIN Walisongo Semarang Author
  • Wening Wihartati UIN Walisongo Semarang Author

DOI:

https://doi.org/10.35968/fnk2q729

Keywords:

Terapi okupasi, Motivasi kerja, Rehabilitasi sosial

Abstract

Gangguan mental seperti skizofrenia dapat menyebabkan gangguan kognitif dan emosional yang berdampak pada rendahnya motivasi kerja. Terapi okupasi telah terbukti secara empiris mampu meningkatkan kemandirian, produktivitas, serta partisipasi sosial pada individu dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran terapi okupasi dalam meningkatkan motivasi kerja pada penyintas gangguan psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Ngudi Rahayu Kendal. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling, melibatkan lima Penerima Manfaat (PM) yang aktif mengikuti program terapi okupasi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan diri, semangat kerja, serta munculnya rencana jangka panjang untuk hidup mandiri. Terapi okupasi yang terstruktur terbukti menjadi sarana rehabilitasi sosial yang efektif dalam membangun kembali motivasi kerja dan kesiapan reintegrasi sosial para PM. Temuan ini memperkuat peran strategis terapi okupasi dalam mendukung kemandirian dan kualitas hidup penyintas gangguan jiwa di lingkungan panti sosial.

 

Mental disorders such as schizophrenia can lead to cognitive and emotional impairments that result in low work motivation. Occupational therapy has been empirically proven to increase independence, productivity, and social participation in individuals with mental disorders. This study aims to evaluate the role of occupational therapy in increasing work motivation in survivors of psychotic disorders at Ngudi Rahayu Kendal Mental Disability Social Service Center. The study used a qualitative approach with purposive sampling technique, involving five beneficiaries who actively participated in the occupational therapy program. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation, then analyzed using thematic analysis techniques. The results showed an increase in self-confidence, work enthusiasm, and the emergence of long-term plans to live independently. Structured occupational therapy proved to be an effective means of social rehabilitation in rebuilding the work motivation and social reintegration readiness of PMs. These findings strengthen the strategic role of occupational therapy in supporting the independence and quality of life of survivors of mental disorders in a social care environment.

Downloads

Published

2025-07-21

How to Cite

Peran Terapi Okupasi dalam Meningkatkan Motivasi Kerja pada Eks Psikotik: Studi Kasus di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Ngudi Rahayu Kendal. (2025). Jurnal Manajemen Kesehatan Dan Keperawatan, 2(2), 55-59. https://doi.org/10.35968/fnk2q729

Similar Articles

11-20 of 28

You may also start an advanced similarity search for this article.