Implementasi Teknik Distraksi Audiovisual Terhadap Penurunan Kecemasan Saat Prosedur Injeksi Pada Anak Usia Prasekolah
DOI:
https://doi.org/10.35968/yvb4wt76Keywords:
Anak Usia Prasekolah, Prosedur Injeksi, Teknik Distraksi Audiovisual, Tingkat KecemasanAbstract
Ketakutan anak-anak yang paling sering ditemui terhadap rumah sakit biasanya disebabkan oleh perawatan yang mengganggu, termasuk prosedur suntikan. Anak-anak pada umumnya tidak suka disuntik karena akan selalu terasa sakit dan mungkin membuat mereka cemas. Salah satu strategi untuk mengurangi stres dan kecemasan adalah distraksi, yaitu mengalihkan fokus pasien ke hal lain dan membuatnya melupakan kekhawatirannya. Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain untuk mengetahui perbandingan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan teknik distraksi audiovisual menonton film kartun. Metode yang digunakan menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner Preschool Anxiety Scale (PAS). Pada penelitian ini, diambil 3 sampel penelitian dengan keterangan 2 laki-laki dan 1 perempuan dengan usia 3-6 tahun. Penelitian dilaksanakan di Ruang Parkit RSAU dr. Esnawan Antariksa, Halim Perdanakusuma. Hasil didapatkan bahwa tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan teknik distraksi berbeda. Setelah dilakukan teknik distraksi berupa menonton film kartun, didapati hasil bahwa kecemasan menurun. Masing-masing anak menunjukkan respon yang kurang baik atau negatif saat belum diberikan teknik distraksi, diantaranya yaitu menangis kencang, berteriak, menolak untuk diberikan tindakan injeksi, dan tidak mau berinteraksi dengan perawat. Setelah diberikan teknik distraksi, anak menunjukkan respon positif diantaranya yaitu, sudah mulai mau berinteraksi dengan perawat, sudah jarang menangis, jarang berteriak, dan sudah jarang menolak untuk diberikan injeksi.
Children's most common fear of hospitals is usually caused by intrusive treatments, including injection procedures. Children generally dislike injections because they always hurt and may make them anxious. One strategy to reduce stress and anxiety is distraction, which is shifting the patient's focus to something else and making him forget his worries. The purpose of this study, among others, is to determine the comparison of anxiety levels before and after being given audiovisual distraction techniques watching cartoons. The method used was a case study method. This study used the Preschool Anxiety Scale (PAS) questionnaire sheet. In this study, 3 research samples were taken with the information of 2 boys and 1 girl with ages 3-6 years. Research was conducted in the Parkit Room of RSAU Dr. Esnawan Antariksa, Halim Perdanakusuma. The results showed that the level of anxiety before and after being given distraction techniques was different. After the distraction technique was carried out in the form of watching a cartoon movie, it was found that anxiety decreased. Each child showed an unfavorable or negative response when not given the distraction technique, including crying loudly, screaming, refusing to be given an injection, and not wanting to interact with the nurse. After being given the distraction technique, the child showed a positive response, including starting to want to interact with the nurse, rarely crying, rarely yelling, and rarely refusing to be given injections.